Science Film Festival (SFF) merupakan sebuah perayaan tentang komunikasi IPTEK yang mendapat sebuah posisi unik di wilayah ASEAN. Acara ini diselenggarakan oleh Goethe-Institut setiap tahunnya di Asia Tenggara, Afrika, subbenua India dan Timur Tengah untuk mempromosikan sains di kalangan generasi muda melalui komunikasi berbasis pengetahuan yang menghibur. Sejak awal pelaksanaannya di Thailand pada tahun 2005, festival ini menerima dukungan aktif dari perusahaan lokal maupun internasional sehingga membentuk kemitraan yang kuat dan bermanfaat yang terpupuk selama bertahun-tahun.
Festival ini kian bertumbuh sehingga mengukuhkan diri sebagai acara terbesar di dunia dalam bidangnya, dengan meraih 1.200.000 pengunjung di Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam, Mesir, Yordania, Palestina, Sudan, UAE, Burkina Faso, Mali, Namibia, Rwanda, Africa Selatan, India, dan Sri Lanka. Di Indonesia pada tahun 2018 berhasil mencapai hampir 86.763 penonton.
Pada tahun ini, Science Film Festival (SFF) diselenggarakan di Indonesia untuk keduabelaskalinya, dari tanggal 12 Oktober – 30 November 2021 secara daring menggunakan platform zoom. Di SMA Negeri 3 Yogyakarta, SFF dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Oktober 2021 yang dibagi dalam dua slot, satu slot pada tanggal 26 Oktober 2021 pukul 13.00 – 14.30 WIB dan satu slot pada tanggal 27 Oktober 2021 pukul 13.30-14.30 WIB. Sasaran pesertanya sejumlah 307 siswa yang terdiri atas siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta dan perwakilan SMA di DIY yaitu SMA Negeri 2 Wonosari dan SMA Negeri 1 Ngemplak.
Bentuk kegiatan yang disajikan berupa pemutaran 17 film internasional tentang sains yang disertai berbagai demonstrasi eksperimen ilmiah, eksperimen secara online oleh peserta, tanya jawab, kuis, dan kesimpulan. Film-film yang dipersembahkan telah diseleksi dan disinkronisasi ke dalam bahasa setempat agar penonton dapat lebih mudah memaknai isinya.
Dengan mengusung tema “Kesehatan dan Kesejahteraan”, Science Film Festival (SFF) 2021 bertujuan untuk menyebarluaskan berbagai isu dibalik tujuan-tujuan pembangunan global melalui penayangan film internasional bertema sains, teknologi, dan lingkungan, serta memberi ruang bagi khalayak untuk berpikir kritis, menjelajahi pengetahuan, dan bertindak secara langsung. Selain itu, festival ini bertujuan untuk memberi kontribusi pada perkembangan infrastruktur komunikasi IPTEK dan mendukung pendidikan IPTEK. Kedua hal tersebut terintegrasi sebagai wujud pengembangan kapasitas generasi baru yang berpengetahuan dalam masyarakat global. Setelah melaksanakan kegiatan ini, diharapkan menjadi manfaat bagi siswa-siswi untuk mengeksplorasi isu-isu kesehatan dan kesejahteraan mental, serta mampu menggeluti sains dengan cara yang menyenangkan dalam pengalaman-pengalaman yang ditemui di lingkungannya.
Wissenschaft ist der Schlüssel zur Zukunft. Wenn du nicht an die Wissenschaft glaubst, dann hältst du alle auf. -Bill Nye
Kontributor: Restituta Devi Pramesti, S.Pd.
Editor: Annisa Mayasari, S.Pd.
Tinggalkan Komentar