Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan Kurikulum Merdeka dan juga Platform Merdeka Mengajar pada Merdeka Belajar Episode ke-15. Adapun Kurikulum Merdeka ini ditujukan untuk mengatasi krisis pembelajaran yang terjadi, salah satunya akibat dampak dari Pandemi Covid-19. Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran, begitu juga kurikulum darurat yang merupakan modifikasi dari Kurikulum 2013 masih dapat digunakan oleh satuan pendidikan.
Tantangan terhadap Implementasi Kurikulum merdeka memotivasi satuan pendidikan berupaya dalam mempercepat melalui pengembangan kompetensi, oleh karena itu SMA Negeri 3 Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka pada hari Senin, 26 September 2022. Kegiatan diikuti oleh 58 guru dengan menghadirkan narasumber yaitu Drs. Miftakodin, M.M. selaku Pengawas Pembina SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Pemateri menjelaskan salah satu hal mendasar yang membedakan kurikulum merdeka dengan K-13 yaitu jika pada K-13 terdapat kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), silabus dan RPP maka pada kurikulum merdeka terdapat capaian pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul Ajar. Kurikulum merdeka merupakan pola pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan terdapat pemetaan potensi peserta didik di awal sebelum penyampaian materi atau dikenal dengan istilah asessmen diagnostik. Selain itu dalam sosialisasi tersebut juga diimbau bapak ibu guru untuk menginstal platform Merdeka Mengajar. Dengan menginstal platform tersebut harapannya guru mendapatkan edukasi dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya.
Setelah Penyampaian materi kurikulum merdeka oleh Bapak Drs. Miftakodin, M.M., bapak/ibu guru diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan dan gagasan. Bapak/ibu guru sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan dan diskusi berlangsung dengan lancar serta bermakna. Kegiatan sosialisasi ini dilanjutkan dengan pembinaan oleh Kepala Sekolah Bapak Kusworo, S.Pd., M.Hum. Pembinaan bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas bapak/ibu guru SMA Negeri 3 Yogyakarta.
Kontributor : Septi Wulandari, M.Pd.
Editor : Restituta Devi Pramesti, S.Pd.
wah dg adanya kurikulum merdeka belajar diharapkan guru mendapatkan edukasi dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya. ayo kuliah dikampusku https://walisongo.ac.id/
Leave a Comment