Dewasa ini, pemuda dan pemudi sudah mulai luntur kecintaannya terhadap budaya terutama di wilayah Jogjakarta yang sejatinya memiliki beragam kebudayaan yang patut dilestarikan. Berbagai macam kebudayaan di Jogjakarta mulai dari seni tari, seni sastra, seni tembang, dan sebagainya yang sudah mulai terkikis oleh zaman. Padahal, jika generasi ini tidak mulai membangun rasa cinta dan melestarikannya, lama – kelamaan kebudayaan ini akan hilang.
Saat ini SMA Negeri 3 Padmanaba Yogyakarta tengah berusaha menanamkan pada siswa siswinya untuk mencintai budaya Jawa atau biasa disebut Nguri – Uri Kabudayan Jawi, dengan cara memasukkan materi membatik pada materi pelajaran inti yaitu dipelajaran Seni, Budaya, dan Keterampilan (SBK). Dimulai dari menyeketsa batik, berlatih memakai canting, lalu belajar tentang warna – warna yang dipakai saat membatik, dan lain sebagainya. Siswa – siswi ini pun cukup antusias dalam melaksanakan materi pembelajaran yang dibilang baru untuk materi pelajaran inti. Dikarenakan materi ini menuntun untuk praktek secara langsung, tidak hanya materi yang diajarkan di kelas.
Melestarikan budaya Jawa merupakan agenda penting di kalender kota Jogja. Ada banyak kegiatan yang merupakan salah satu perwujudan dari pelestarian budaya Jawa ini. Ada hari Kamis Pahing yang dikhususkan bagi pelajar Jogjakarta untuk memakai pakaian adat gagrak Jogja, lomba – lomba kebudayaan jawa, dan salah satunya adalah pemberian materi membatik ini. Membatik pun juga merupakan identitas dari kebudayaan Jogjakarta yang bahkan sudah sampai ke mancanegara. Jika tidak ada penerus dari generasi saat ini, apakah budaya Jawa akan bertahan puluhan tahun lagi? Tentunya pemuda dan pemudi ini harus berperan aktif dalam melestarikan budaya Jawa yang juga merupakan salah satu bagian dari Indonesia agar tidak hilang suatu saat nanti.
Penulis: Amalia Permata Insani
Siswa harus aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah demi terciptanya kelestarian budaya.
Leave a Comment