Masih ingatkah Anda dengan penelitian karya ilmiah bidang fisika dua siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta yang beberapa waktu yang lalu berhasil menembus medali emas nasional dengan sangat membanggakan yang disebut ‘kacamata duitan’? Rupanya, perjalanan Quin dan Vina dalam dunia penelitian tak berhenti di medali emas nasional saja.
Tak lama sebelum berita ini ditulis, undangan dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas datang dengan membanggakan. Para pemilik medali emas nasional tahun lalu telah diseleksi oleh tim Scientific Review Committee demi menjadi wakil Indonesia di Intel-ISEF 2016 (Intel-International Science and Engineering Fair) yang mengambil tempat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Setelah melalui ketatnya seleksi, diambillah tiga bidang utama dan satu penelitian yang mutunya sudah terjamin di tiap bidang tersebut. Ada tiga bidang utama yaitu sains biologi, teknologi lingkungan, dan sains fisika. Quin dan Vina tentu saja tidak sendiri dalam perjalanan menuju kesempatan besar ini. Penelitian mereka tentang kacamata duitan menjadi wakil dalam sains fisika, sedang dua lainnya, tim dari SMA Negeri 6 Yogyakarta akan bersanding dalam teknologi lingkungan dimana mereka meneliti tentang potensi biji mahoni sebagai pembasmi lumut kerak pada batuan candid an satu tim yang mewakili sains biologi berasal dari SMA Negeri 2 Lamongan yang meneliti misteri Trulek Jawa.
Acara berjenjang internasional dan tak bisa lagi diabaikan kualitasnya ini akan diselenggarakan selama enam hari yaitu pada 8-13 Mei mendatang. Namun, tentu saja Quin dan Vina tak bisa bersantai. Apalagi dengan persyaratan tambahan bahwa makalah harus disusun ulang dengan bahasa Inggris dan pembinaan yang tempatnya bukan di kota Yogyakarta. Jakarta menjadi pilihan demi pembinaan yang akan diadakan 29 Februari hingga 3 Maret 2016.
Leave a Comment