Mungkin benar, jika orang-orang bilang bahwa Padmanaba adalah sebuah rumah kedua. Rumah tempat kita semua mengawali jenjang SMA dan tumbuh menuju kedewasaan, rumah tempat kita berkembang mengawali semua perubahan menjadi lebih baik, rumah tempat kita akan kembali. Dan benar saja, tak jarang alumni ‘bermain’ ke Padmanaba. Kembali menapaki jalan-jalan di dalamnya, bersinggah di kantin dan menyapa warga Padmanaba. Tak hanya alumni yang baru-baru lulus, banyak alumni yang sudah lama lulus dan telah bekerja pun cukup sering mengadakan reuni dan kembali ke Padmanaba.
Contohnya adalah beberapa saat yang lalu, sekolah kembali didatangi Padmanaba tahun 1985 yang mengenakan kaos acara tersebut bernuansa hijau dan putih. Tak hanya bagian dari Padmanaba yang hadir, istri maupun suami dan anak ikut bergabung. Mungkin jumlah merka hanya puluhan, tapi tak hanya dating dari penjuru Yogyakarta, namun banyak yang dari luar kota pun ikut bertandang kembali. Mengangkat tagline ‘Remembering 30 Years’, para alumni ini melepas rindu mereka akan sahabat-sahabat lama, kepada sudut-sudut sekolah, kepada rumah.
Contoh lainnya adalah ketika Padmanaba tahun 1965 merayakan tahun yang ke-50 mereka meninggalkan Padmanaba demi meraih mimpi selanjutnya. Puluhan alumni memadati lapangan tengah ketika mereka datang tepat saat sekolah melangsungkan upacara peringatan Ulang Tahun Yogyakarta ke-259 kemarin. Dengan semangat yang measih menggebu, mereka melabeli reuni kali ini dengan ‘Jemput Asa 5 Dasa Warsa Tinggalkan Es–em-a’. Bertemu satu sama lain, cerita tentang nostalgia mengalir cepat, tak kalah dengan cerita akan petualangan-petualangan mereka sendiri dan masa kini.
Dua contoh di atas hanya sedikit dari banyak yang telah kembali ke Padmanaba pada tahun ini saja. Padmanaba memang rumah kedua yang menempati ruang dalam hati kita, seakan berdetak seirama jantung dan pengingat bahwa suatu hari nanti kita akan kembali, selepas berpisah untuk bertualang sendiri menempuh jalan masing-masing. Kembalilah pulang, selalu.
Tinggalkan Komentar