Sudah tiga hari rangkaian acara Pekan Peringatan Hari Padmanaba 73 berlangsung. Usai acara Upacara Pembukaan dan Berbagi ke Karyawan pada Senin lalu, yang kemudian diikuti oleh kegiatan Reboisasi pada hari Selasa—akhirnya pada hari Rabu, 16 September 2015 diadakan peringatan HUT Padmanaba dengan cara yang berbeda. Masih dalam rangkaian PPHP 73, pada hari tersebut, warga Padmanaba memperingatinya dengan menjalankan ketaqwaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Kurang lebih pukul 15.45 pada Rabu sore, aula SMA Negeri 3 Yogyakarta sudah ramai dengan siswa-siswi muslim dan muslimah Padmanaba. Kegiatan yang diselenggarakan oleh departemen Kajian dari organisasi SKI Al-Khawarizmi Padmanaba ini merupakan kegiatan kajian yang diisi oleh Mas Farhan, yang juga merupakan alumni Padmanaba 68. Kajian ini mengusung tema yang sama dengan tema PPHP 73, yakni Bersyukur, dan mengupas surah Ibrahim ayat 7 sebagai materi kajian ini. Cara penyampaian yang menyenangkan oleh Mas Ahmad juga membuat para pendengar yang sebagian besar adalah remaja tak mudah merasa bosan.
Ujar salah satu anggota departemen Kajian, Dhila, tujuan kegiatan ini ialah agar warga Padmanaba dapat lebih memaknai arti syukur yang sesungguhnya. Bahwa ketika berulang tahun pun, tak perlu selalu berfoya-foya untuk merayakannya, namun juga bisa dengan mendekatkan diri dengan Tuhan, serta menguraikan arti kata “Bersyukur” itu sendiri lebih jauh. “Kegiatan ini tuh untuk sisi religiusnya, nggak perlu selalu berfoya-foya,” ucapnya.
Di samping kegiatan ketaqwaan untuk muslim dan muslimah Padmanaba, organisasi KPK-PSKP Padmanaba tak lupa untuk turut berpartisipasi mengadakan ketaqwaan bagi siswa-siswi beragama Kristen dan Katholik. Tepatnya kegiatan Ekaristi Syukur ini mulai pada pukul 15.15 sore di Gedung Arga Bagya SMA Negeri 3 Yogyakarta, dan dipimpin oleh Romo Merdi. Inti dari Ekaristi Syukur ini pun, kata Lintang selaku salah seorang anggota organisasi KPK, adalah sebagai wujud syukur atas bertambahnya usia Padmanaba. Sehingga untuk ke depannya Padmanaba dapat tetap eksis dan lebih baik dari sebelumnya, tambahnya.
Acara ini dibuka dengan doa dan nyanyian pembukaan, yang selanjutnya diisi dengan pembacaan injil, renungan, dan homili atau ceramah oleh Romo Merdi. Dan apa yang membuat kegiatan ekaristi ini menarik lagi, siswa-siswi KPK-PSKP dalam kegiatan ini bersama-sama membuat persembahan berupa sumbangan uang bagi acara Pekan Peringatan Hari Padmanaba 73, dengan harapan acara ini tetap dapat berjalan lancar untuk beberapa hari ke depan.
Kurang lebih pukul lima sore, semua kegiatan ketaqwaan pada hari Rabu itu berakhir. Rupanya perbedaan agama bukanlah perkara serius di Padmanaba. Terlepas dari fakta bahwa warga Padmanaba memang berbeda-beda dalam hal keyakinan, keluarga Padmanaba selalu mempunyai harapan yang sama setiap tahunnya—yaitu, ‘satu’ Padmanaba.
Tinggalkan Komentar