PEDeS memang sedang berada di puncak kejayaannya, mengukir talenta pada daftar panjang prestasi mereka. Seperti saat kemarin, satu tim perwakilan Padmanaba dari PEDeS yang terdiri dari Tantri sebagai third speaker, Dita sebagai second speaker, dan Mareeka sebagai first speaker, ketika mengikuti kejuaraan ALSA Crushbone Debating Competition (ACDC) pada 6-8 November lalu.
Persiapan yang serba mendadak dan situasi yang cukup hectic tak menurunkan semangat mereka. Mareeka, nada sumber kami yang mengaku masih newbie, baru dikabari bahwa ia adalah first speaker dalam tim tersebut empat hari sebelum lomba terlaksana. Dengan sisa waktu persiapan yang tidak lama, mereka bertiga berlatih setiap pulang sekolah dengan mempelajari materi-materi debat terlebih masalah ekonomi, sistem pertahanan, dan ISIS. Setelah hari perlombaan tiba, siap tidak siap, mereka harus maju. Takut jelas ada, lawan mereka kebanyakan tim-tim debat universitas. Pada prelim pertama, berhadapanlah mereka dengan Sanata Dharma A yang mereka menangkan, yang mana membuat mereka mulai percaya bahwa mereka sanggup berjajar dengan para pendebat unggul. Dilanjut dengan melawan Sanata Dharma B, kemudian SMAN 1 Purworejo, dan juga SMAN 1 Pekalongan. Hari kedua, pengumuman octofinal, dimana tim Padmanaba berhasil menduduki posisi 9 dari 38 tim. Lawan selanjutnya sudah terlihat mengintimidasi dari awal dengan first speaker yang bahkan bukan orang Indonesia, tim ALSA LC UI. Tak disangka-sangka, dari perdebatan yang berjalan panas, tim Padmanaba berhasil membantai ke lawan selanjutnya.
Pada akhirnya, tim Padmanaba belum berhasil merebut gelar juara, namun PEDeS sudah berbesar hati dan dengan bangga membantai lawan-lawannya yang kebanyakan tim universitas. Walau juara belum di tangan, sudah terbukti kemampuan anak-anak Padmanaba telah meningkat dalam bidang penguasaan bahasa Inggris. Semangat selalu, Padmanaba, bantai lomba selanjutnya!
Leave a Comment