Batik merupakan salah satu aset budaya bangsa Indonesia yang sangat membanggakan dan perlu kita lestarikan. Salah satu yang menjadi ciri khas dari batik adalah cara pengambaran motif pada kain melalui proses pemalaman yaitu mengoreskan cairan lilin yang ditempatkan pada wadah yang bernama canting dan cap.
Dalam rangka ikut melestarikan batik sebagai budaya leluhur bangsa, SMA Negeri 3 Yogyakarta melalui pembelajaran PKWU memberikan pelajaran keterampilan membatik kepada para siswanya. Pelajaran membatik di SMA Negeri 3 Yogyakarta ini dipelopori oleh Bapak Sugeng seorang guru Bidang Studi PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan).
Dalam pelaksanaan pembelajaran membatik siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 anak memperoleh bahan praktik yaitu kain, pewarna dan malam, proses membuat batik tulis.
Berdasarkan penuturan dari Bapak Sugeng, para siswa sangat antusias dalam praktik membatik. Proses yang diajarkan dilakukan dengan runtut, sehingga mampu mencapai hasil yang memuaskan. Awalnya, mereka diajarkan mendesain batik pada kertas. Desain itu kemudian dipolakan pada kain dengan teknik tindas. Baru kemudian dibatik menggunakan malam dengan pewarnaan teknik colek maupun celup. Proses dilanjutkan dengan ngiseni, nerusi, nembok, dan mbliriki hingga kain batik siap dikeringkan.
Siswa merasa sangat senang dengan pembelajaran membatik. Selain mendapat pengetahuan siswa juga mendapat keterampilan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu siswa juga belajar untuk mengenal dan mencintai budaya bangsa.
Kontributor: Shafira Cindy Hapsari Lakshitya Putri, S.M. dan Ade Sekar Meiditya, A.Md.Kom.
Editor: Viera Budyariesqa, M.Pd.
Tinggalkan Komentar