Karya-karya siswa Padmanaba dalam bidang penelitian tak perlu dipertanyakan lagi. Selain dalam OPSI kemarin ketika Padmanaba berhasil menjadi penyabet medali emas nasional, melalui Lomba Peneliti Belia 2015, Padmanaba juga mengirimkan siswa-siswanya menggenggam penghargaan demi penghargaan.
Dheanira, selaku salah satu siswa yang menjadi perwakilan, bercerita bahwa awal perjuangan dalam LPB ialah dengan mendaftar secara online yang kemudian diikuti mengirimkan karya abstrak melalui e-mail. Kemudian, beberapa hari kemudian Pak Didik, guru Biologi yang juga selalu memandu dalam hal penelitian, mengumumkan semifinalis LPB DIY 2015. Lima kelompok Padmanaba berhasil lolos, terdiri atas satu kelompok sosial (Elsa), satu kelompok fisika (Ifa-Laras), satu kelompok environmental (Cindy-Nida), dan dua life science (Nina-Ane dan Dheanira-Afi). Para semifinal melanjutkan perjalanan mereka dengan pameran hasil karya penelitian di Taman Pintar dimana para juri akan berkeliling stand-stand yang ada.
Lagi-lagi, kelima kelompok tersebut berhasil meraih babak final yang membuat mereka harus melakukan presentasi di Dikpora. Dikarenakan pada tahun ini Yogyakarta menjadi tuan rumah LPB Nasional, maka seluruh finalis maju ke tingkat nasional kecuali Elsa yang ada di bidang sosial karena tidak ada bidang tersebut dalam tingkat nasional. 4 tim tersebut kembali melakukan pameran di Taman Pintar dengan cara menilai yang sama dengan sebelumnya, hanya saja dengan juri yang berbeda.
Di tahap ini, semua tim berhasil mengharumkan nama Padmanaba. Dua tim atas Ifa-Laras dan Cindy-Nida berhasil merangsek ke final nasional dimana perak berhasil diraih keduanya. Di samping penghargaan nasional tersebut, Elsa juga mendapat medali emas di bidang sosial di tingkat DIY, Nina-Ane mendapat perak dalam life science di tingkat DIY dan bahkan penghargaan khusus best presentation pun diraih oleh Dheanira-Afi.
Leave a Comment