Pada hari Minggu (28/8) yang lalu, tim FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) dari SMA Negeri 3 Yogyakarta, berangkat menuju Manado, Sulawesi Utara, untuk mengikuti lomba FLS2N tingkat nasional. SMA Negeri 3 Yogyakarta mampu mengajukan keenam siswa siswinya dan menjadi salah satu perwakilan Yogyakarta yang berjumlah 15 anak. Keenam siswa siswi ini berangkat pada tanggal 28 Agustus 2016 sore hari dan sampai di Manado pada 29 Agustus dini hari. Tim FLS2N ini didampingi beberapa guru dari SMA Negeri 3 Yogyakarta yang merupakan guru pada masing – masing bidang dan salah satu pelatih vokal dari ISI Yogyakarta.
Adel Cahya Widigda, salah satu peserta lomba vokal tunggal putra dan perwakilan dari Yogyakarta yang merupakan siswa kelas XII SMA Negeri 3 Yogyakarta, menjelaskan bahwa untuk persiapannya sendiri dilakukannya selama 2 bulan dibantu oleh Mas Tomi, lulusan dari ISI Yogyakarta. Sedangkan untuk Almira Nadia Shalsabila (XII IPA 6), Lusia Septi Susanti (XII IPA 5), dan Sandika Sasmito (XI IPA 6) sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan lomba yang mereka ikuti adalah Film Pendek. Untuk di SMA Negeri 3 sendiri, mereka didampingi oleh Mas Moy dan Mas Fahmi selaku guru prakarya dan seni budaya. Dan yang terakhir adalah Brigitta Titah (XII IPA 1) dan Dwininta Alma (XII IPA 6) yang menjadi perwakilah di lomba Tari Kreasi didampingi oleh Bu Putri selaku guru Tari di SMA Negeri 3.
Hasil dari Manado pun sangat menggembirakan. Untuk tim Tari Kreasi berhasil mendapatkan Penghargaan Khusus dan untuk tim Film Pendek berhasil menjadi 5 besar Film Pendek dan meraih Penata Sinematografi Gemilang atas nama Almira Nadia Shalsabila. Cukup disayangkan vokal putra belum berhasil mendapatkan nominasi, namun patut dibanggakan karena berhasil mencapai tingkat kejuaraan nasional ini setelah berhasil menang di tingkat – tingkat sebelumnya.
Adel Cahya Widigda atau yang kerap disapa dengan nama Adel ini menjelaskan bahwa pengalaman ini adalah pengalaman yang tidak dapat dilupakan. Selain mendapat teman dan kenalan yang cukup banyak, ia menjelaskan bahwa pengalaman adalah harga yang utama. Bukan dari mahalnya sebuah penghargaan, namun apa yang dapat diambil dari pengalaman tersebut. Ia berharap semoga kedepannya akan lebih baik lagi. Jaya Padmanaba!
Penulis: Amalia Permata Insani
Tinggalkan Komentar