Sudah banyak sekali prestasi yang dimiliki SMA N 3 Yogyakarta di bidang akademik maupun non akademik. Kali ini kabar membanggakan datang dari Shania Angelina kelas X IPS. Hari Selasa yang lalu, tepatnya tanggal 26 April 2016, ia mengikuti Lomba Cerita Sejarah tingkat SMA/SMK se Daerah Istimewa Yogyakarta. Lomba yang diadakan oleh Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini diselenggarakan di Museum Benteng Vredeburg sendiri.
Diungkap Shania (3/5) ia melakukan persiapan selama lima hari. Ia berlatih secara mandiri, kemudian Pak Isdiono selaku guru sejarah SMA N 3 Yogyakarta menbimbing Shania dengan memberi saran untuk apa yang harus diperbaiki. Shania mengaku bahwa ia merasa cukup kesulitan, karena ia lebih terbiasa debat, bukan bercerita terbukti dari prestasi yang ia peroleh sebelumnya bersama PEDeS dalam kategori lomba debat bahasa inggris. Dibantu teman sekelasnya yang sering mengikuti lomba cerita, ia diberi banyak saran pada saat sehari sebelum lomba dilaksanakan. Meskipun terasa sulit, Shania tetap berusaha semampunya menerapkan saran-saran dari Pak Isdiono dan teman sekelasnya itu. Dan akhirnya ia berhasil pulang sebagai juara tiga. Juara kedua doraih oleh MAN 3 Yogyakarta dan juara perta diraih oleh SMA 1 Seman.
Lomba ini bertemakan Memaknai Peran Perempuan dalam Perjuangan Kemerdekaan. Shania bercerita tentang Kartini hari ini yang memiliki inti bagaimana seharusnya wanita zaman sekarang untuk bertindak sesuai nilai nilai emansipasi dari Raden Ajeng Kartini. Tindakan Shania patut menjadi contoh, karena ia berani mencoba hal yang baru karena sebelumnya ia sering mengikuti lomba debat dan sekarang ia mencoba berpartisipasi dalam lomba cerita dan ia adalah salah satu yang bisa disebut sebagai kartini masa kini karena telah menerapkan nilai emansipasi Raden Ajeng Kartini dengan cara berprestasi. Bagaimana denganmu, sudahkah kamu menerapkan nilai nilai emansipasi dari Raden Ajeng Kartini? Kamu bisa mengikuti jejak Shania, menerapkan nilai nilai emansipasi dengan cara berpretasi.
Penulis: Amalia Ramadhani
Leave a Comment