Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga (Penjas-Orkes) bertujuan untuk membantu dalam meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif, serta kemampuan gerak dasar dan berbagai pendekatan aktivitas jasmani bagi siswa. Dari berbagai macam aktivitas jasmani terdapat materi kebugaran jasmani (physical fitness) yang sangat penting bagi kesehatan dan mendukung kelancaran pembelajaran. Namun, materi physical fitness ini kurang diminati, dan siswa lebih menyukai aktivitas jasmani yang bentuknya permainan.
Di sisi lain sejak bulan Maret tahun 2020, hampir seluruh wilayah Indonesia dilanda wabah pandemi Covid-19 yang menjadikan semua aktivitas kegiatan masyarakat menjadi terganggu, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah yang semula kegiatannya tatap muka
disikapi dengan belajar daring (online). Hal ini dilakukan agar tidak semakin banyak warga sekolah yang terpapar wabah Covid-19. Akan tetapi pembelajaran daring menimbulkan masalah baru, terutama pembelajaran Penjas-Orkes di mana aktivitas pembelajarannya lebih banyak dengan unjuk kerja. Akibatnya, aktivitas jasmani menjadi
terganggu dan motivasi siswa menjadi berkurang.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SMA Negeri 3 Yogyakarta. Subjek dalam penelitian yaitu kelas XI IPS terdiri dari 29 putri dan 6 putra. PTK ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus dua kali pertemuan. Siklus pertama pertemuan pertama dilaksanakan 25 Maret 2022, pertemuan kedua 01 April 2022. Sedangkan siklus kedua pertemuan pertama 6 April 2022 sedangkan pertemuan keduanya dilaksanakan 13 April 2022.
Hasil penelitian menyimpulkan: Pertama, tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan yaitu 1) Menyiapkan tempat, alat-alat, 2) Penjelasan circuit training, 3) Penjelasan teknik gerakan tiap pos, 4) Melakukan gerakan berbeda-beda dan bervariasi di tiap pos, 5) Melakukan latihan circuit training secara urut, 6) Melakukan latihan circuit training sesuai waktu (initial time), 8) Initial time sebagai target waktu yang akan dicapai kemudian, 9) Penguatan circuit training dari guru, 10) Evaluasi, penutup. Kedua, model circuit training berbantuan vidjar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan capaian: 1) siklus 1 siswa dengan kategori tinggi 25,71%, kategori sangat tinggi 2,86 %, sehingga ketercapaian sebesar 28,57% atau belum mencapai indikator keberhasilan; 2) siklus 2, persentase siswa dengan motivasi tinggi sebesar 28,57% dan sangat tinggi 48,57% atau total ketercapaian 77,14%. Hasil ini menunjukkan tindakan telah melampaui indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu ≥75% siswa mencapai kategori tinggi. Dapat disimpulkan metode circuit training efektif untuk meningkatkan motivasi belajar pada materi Kebugaran Jasmani.
Kontributor : Soemaryoto, S. Pd., M. Pd.
Editor : Viera Budyariesqa, M.Pd.
Leave a Comment