Yogyakarta, 17 Mei 2025, Teater Jubah Macan SMAN 3 Yogyakarta kembali menghadirkan karya monumental dalam Pementasan Besar ke-69 yang bertajuk “Obscurite”. Pertunjukan utama digelar pada Sabtu malam, 17 Mei 2025 di Auditorium Driyarkara Universitas Sanata Dharma, didahului oleh Pentas 1 yang berlangsung pada Jumat, 16 Mei 2025. Pementasan ini berhasil menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan, membuktikan bahwa semangat seni teater di kalangan pelajar tetap hidup dan berkembang dengan sangat baik.
Pentas ini dibuka untuk umum pada hari Sabtu, 17 Mei 2025, disambut dengan antusiasme luar biasa dari masyarakat. Sejak pintu auditorium dibuka, gelombang penonton dari berbagai kalangan masyarakat mulai memadati ruang pertunjukan. Dengan kapasitas 1.000 kursi yang disediakan, seluruh tempat duduk terisi penuh dan menjadi bukti nyata bahwa seni pertunjukan pelajar masih memiliki tempat yang istimewa di hati publik. Tak hanya keluarga dan teman para pemain, namun juga alumni, penikmat teater, hingga masyarakat umum turut hadir menciptakan suasana hangat dan semarak di dalam Auditorium Driyarkara Sanata Dharma. Kehadiran mereka bukan sekadar sebagai penonton, tetapi juga sebagai saksi atas dedikasi, kerja keras, dan semangat kolektif yang telah dirajut oleh para siswa dalam pementasan ini.
“Obscurite” merupakan adaptasi dari film The Hunchback of Notre Dame yang terinspirasi dari novel legendaris karya Victor Hugo. Pementasan ini tidak hanya menampilkan kisah tragis Quasimodo dan Esmeralda, namun lebih jauh mengeksplorasi tema besar tentang keadilan yang tidak hanya berkutat pada hukum dan aturan, tetapi juga keberanian untuk memandang kebenaran dari perspektif yang lebih dalam. Pentas ini mengajak penonton untuk mempertanyakan ulang bagaimana masyarakat memperlakukan mereka yang berbeda rupa, suara, atau latar belakang.
Secara artistik, pentas ini tampil megah dengan dukungan penuh dari dua bidang seni musik kebanggaan SMAN 3 Yogyakarta: Padzchestra (Padmanaba Orkestra) dan Paspad (Paduan Suara Padmanaba). Kolaborasi ini berhasil menghidupkan suasana panggung dengan kekuatan musik orkestra dan paduan suara yang mendalam, menyatu dengan alur cerita dan akting para pemain. Setiap elemen dalam pementasan mulai dari tata panggung, pencahayaan, hingga kostum dikelola dengan detail yang cermat dan mencerminkan semangat profesionalisme para siswa.
Selain menjadi ajang unjuk kemampuan artistik, pementasan ini juga menjadi ruang refleksi sosial. “Obscurite” menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya memberi ruang bagi suara-suara yang selama ini terbungkam, serta membangun empati terhadap mereka yang tersingkirkan dari arus utama. Dengan mengangkat isu-isu tersebut di atas panggung, Jubah Macan berhasil menyajikan pertunjukan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerdaskan dan menggugah hati.
Ucapan terima kasih dan apresiasi tertinggi kami sampaikan kepada seluruh pemain, kolaborator, panitia, serta penonton yang telah mendukung pementasan ini dari awal hingga akhir. Antusiasme dan semangat penikmat teatrikal adalah motivasi utama keberlangsungan teater pelajar layaknya Jubah Macan. Sampai bertemu di Pementasan Besar selanjutnya dengan kisah baru, lakon baru yang menanti untuk dilahirkan, dan pesan-pesan diam yang menunggu untuk disuarakan.
Kontributor: Restituta Devi Pramesti, S.Pd.
Leave a Comment