Seni dan budaya Indonesia kerap menjadi tontonan apik, apalagi yang biasa ada di atas panggung seperti tari tradisional maupun tari kreasi dari daerah-daerah di negara ini bagi semua lapis masyarakat, tak hanya lokal namun juga dunia. Ini membuat pemerintah negara kita dengan gencar mempopulerkan budaya kita tak hanya ke luar negeri, namun juga menanamkan semagat melestarikan budaya melalui anak mudanya dengan menyelenggarakan kompetisi-kompetisi tari. Di Padmanaba sendiri, sudah banyak media yang mencakup keinginan dan kemampuan siswa dalam menari. Dari pelajaran seni yang opsional sampai ektrakurikulernya tersedia lengkap. Tak ayal, siswa yang tertarik pada seni tari semakin banyak saja.
Namun bagi siswa seperti Gagas dan Kirana, menari sudah biasa mereka lakukan dengan piawai apalagi menari tari tradisional Indonesia yang notabene sudah lama mereka berdua tekuni. Tak menuntut biasa dengan menari tradisional, mereka mengikuti Olimpiade Pariwisata di bidang seni tari kreasi pada 7 November lalu dimana mereka menari sebuah tarian kreasi yang terbangun atas kreativitas mereka dibantu oleh Bu Putri.
Mengusung nama tari Makarti, tari kreasi ini bercerita tentang buruh pasar yang membersihkan lingkungan dengan makna bekerja keras itu penting, namun juga harus menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Gagas dan Kirana sama-sama berharap bahwa melalui gerakan dan ekspresi tanpa kata ini, pesan mereka akan tersampaikan kepada para penonton tari mereka.
Dalam durasi enam menit, tari kreasi yang dibantu Bu Putri dalam proses pembuatannya serta kostum hijau dan kuning mereka, Gagas dan Kirana sukses memegang piala juara satu atas usaha mereka. Senang tentu menguar dalam hati, terlebih tak hanya pengalaman yang mereka dapat dalam kesempatan kali ini, namun juga bertemu banyak orang yang sama-sama menyukai seni seperti mereka.
Leave a Comment