Saya percaya bahwa hidup adalah rangkaian kecelakaan kecil yang bahagia, atau happy little accidents. Semua kejadian kecil itu terus menumpuk hingga akhirnya membentuk jalan untuk masa depan kita. Happy accident terbesar dalam hidup saya sejauh ini adalah bagaimana menulis lagu sederhana tentang melukis mimpi membawa saya pada beasiswa untuk belajar di luar negeri dan bermimpi lebih besar.
Ketika mulai bersekolah di SMAN 3 Yogyakarta, saya belum memiliki rencana atau target khusus. Yang terpikir hanyalah perlunya mencoba berbagai kegiatan non-akademik yang tidak akan ditemukan di sekolah lain. Saya bergabung dengan MPK, menjadi panitia di berbagai event, dan aktif mengikuti ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan favorit saya adalah Padzchestra (Padmanaba Orchestra). Tumbuh besar dikelilingi musik, saya selalu tahu bahwa musik adalah sesuatu yang ingin terus saya dalami. Namun, saya tidak pernah menyadari betapa besar dampak musik terhadap masa depan saya.
Suatu hari, guru musik saya, Mas Ardi, bertanya apakah saya tertarik untuk bergabung dalam cabang lomba Cipta Lagu di Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Melihat bahwa ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, saya bersedia dan memulai proses selama tiga minggu untuk menciptakan sebuah karya.
Setelah mengirimkan hasil karya, saya tidak terlalu berharap tinggi. Tak disangka, sebulan kemudian saya menerima surat bahwa saya memenangkan juara pertama di provinsi saya, dan menjadi satu-satunya wakil DI-Yogyakarta dalam babak final tingkat nasional. Saya menghabiskan bulan berikutnya memperbaiki lagu tersebut dengan bantuan para mentor, dan pada bulan September tibalah acara pemberian penghargaan.
Mengingat kembali, saya tidak pernah menyangka bahwa saya bisa memenangkan juara 3 nasional untuk lagu saya, “Melukis Mimpi”. Itu adalah pertama kalinya saya menerima pengakuan dalam skala besar, dan bagian terbaiknya adalah hal itu dapat terjadi melalui sesuatu yang saya nikmati—musik.
Pementasan Lagu Melukis Mimpi oleh Padzchestra – Grand Concert “Somnium” Op. 5
Tak lama kemudian, saya menerima informasi tentang Beasiswa Indonesia Maju Program Persiapan S1 Luar Negeri. Berbeda dengan berbagai program lain yang hanya berfokus pada akademik, BIM memberikan kesempatan bagi siswa dengan prestasi dari berbagai latar belakang, baik akademik maupun non-akademik (bahasa, seni, olahraga), untuk memiliki kesempatan belajar di luar negeri. Karena ingin mencoba peluang baru, saya melamar dengan dukungan prestasi saya dalam menulis lagu dan tiga esai tentang bagaimana saya ingin berkontribusi untuk Indonesia di masa depan. (Untuk informasi lebih lanjut, dapat lihat di https://bim-pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id/)
Proses seleksi terdiri dari dua tahap. Pertama adalah tahap administratif dimana nilai rapor, esai, dan prestasi kami ditinjau. Siswa yang lulus kemudian diundang ke tahap kedua, yang terdiri dari wawancara dan survei kebhinekaan.
Setelah berbulan-bulan menunggu, akhirnya saya mendapatkan kabar membahagiakan pada malam 24 Desember 2022. Dengan penuh rasa senang dan lega, saya menyadari bahwa momen itu hanyalah awal dari sebuah perjalanan panjang.
Program Persiapan S1 Luar Negeri BIM mempersiapkan siswa untuk melamar ke universitas top di luar negeri. Namun, diterima di Program Persiapan ini bukanlah jaminan mendapatkan beasiswa S1, oleh karena itu disebut “persiapan.” Setiap langkah kami dievaluasi. Tanpa komitmen yang tinggi, ada kemungkinan kami bisa dikeluarkan.
Melalui Program Persiapan S1 Luar Negeri BIM, kami mendapat persiapan untuk tes IELTS, SAT, dan berbagai kursus yang akan membantu dalam melamar ke luar negeri (seperti college counseling, online certified courses, dll.). Selain dukungan akademis, salah satu momen favorit saya adalah mengikuti summer program selama tiga minggu di University of Chicago, dimana saya bisa pertama kalinya merasakan tentang bagaimana rasanya belajar di luar negeri.
Salah satu proyek terbesar yang terlahir dari BIM adalah proyek sosial bernama Pustakita, yang didirikan oleh saya, Radhya, dan Vania—dua teman dari Padmanaba yang juga menerima BIM. Melalui Pustakita, kami menciptakan platform berbasis web untuk menyediakan buku gratis yang dapat diakses oleh masyarakat di Yogyakarta, dan memiliki kesempatan untuk mengadakan beberapa lokakarya literasi untuk siswa dari SD hingga SMA.
Bagian terpenting dari perjalanan saya adalah melamar ke berbagai universitas, yang melibatkan menulis esai, mempersiapkan portofolio, dan bahkan menjalani wawancara. Proses ini sangat berbeda dari proses tipikal di Indonesia yang fokus utamanya lebih kepada nilai ujian daripada prestasi pribadi serta kegiatan ekstrakurikuler. Saya harus mengelola waktu dengan baik di tengah kegiatan akademis sekolah dengan banyaknya deadline yang saling berdekatan.
Puji syukur, saya akhirnya diterima di enam dari delapan universitas luar negeri yang saya lamar. Prosesnya sangat melelahkan dan membutuhkan perencanaan dan dedikasi yang teliti, hingga saya merasa sangat bersyukur dan bangga sudah berhasil melewatinya. Akhirnya, saya ditetapkan oleh BIM untuk melanjutkan studi saya di Hong Kong. Meskipun bukan yang saya bayangkan pada awalnya, saya merasa pilihan ini akan membuka banyak peluang baru untuk masa depan saya, dan saya tidak sabar untuk melanjutkan studi di sana.
Melalui perjalanan ini, saya belajar tentang pentingnya dedikasi, mengatur waktu, dan percaya diri. Beasiswa Indonesia Maju tidak hanya memberikan saya kesempatan untuk belajar di luar negeri, tetapi juga membekali saya dengan keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk sukses di lingkungan global. Berkat BIM, saya bisa bertemu dengan ratusan teman-teman dari seluruh Indonesia yang saya yakin akan membawa dampak luar biasa untuk masa depan negeri ini.
Terakhir, saya juga sangat berterima kasih kepada sekolah saya, SMAN 3 Yogyakarta dan Padmanaba yang telah menjadi rumah saya selama tiga tahun terakhir ini. Di sinilah saya bertemu teman-teman, guru, dan bahkan keluarga yang luar biasa, yang telah membentuk saya menjadi diri saya saat ini. Terima kasih kepada sekolah yang telah menyediakan ruang bagi saya untuk tumbuh sebagai siswa dan memaksimalkan potensi saya di segala bidang. Dukungan dan dorongan kalian sangat berharga, dan saya selamanya bersyukur atas pengalaman dan peluang yang saya dapatkan di SMAN 3 Yogyakarta.
Daftar Kampus dan Jurusan yang menerima Kana:
1. Hong Kong University of Science and Technology – BSc Environmental Management & Technology
2. McGill University – BA Geography
3. University of British Columbia – BDes in Architecture, Landscape Architecture, and Urbanism
4. University of California, San Diego – BA Urban Studies and Planning
5. University of Illinois Urbana Champaign – BA Urban Studies and Planning
6. University of Sydney – BDes/Bachelor of Advanced Studies
Rai Kana Abhimatta – Padmanaba 79
semoga dengan ini semakin banyak siswa yang ingin berkuliah di luar negeri serta mendapatkan beasiswa
Leave a Comment