Dalam dunia pendidikan, seringkali kita menemui kendala dan juga hambatan yang merupakan kebiasaan buruk para peserta didik dalam mengenyam pendidikan. Salah satu kebiasaan ini kerap kita kenali sebagai mencontek atau didefinisikan melihat atau menyalin hasil kerja orang lain. Kebiasaan ini tentunya akan sering ditemui di ujian berskala harian maupun kenaikan kelas, bahkan ada juga yang setingkat nasional.
Tentu saja, Padmanaba segera mengambil gerakan ketika isu ini kian marak didengar beberapa waktu belakangan. Lebih tepatnya, SKI atau kerohanian Islam, membuat gerakan anti mencontek yang dimulai ketika minggu ujian tengah semester untuk kelas sepuluh dan sebelas yang digelar sejak dua minggu lalu. Gerakan ini disimbolkan dengan semua siswa Padmanaba diberikan pita biru kecil untuk disematkan di seragamnya selama ujian sebagai bukti kejujurannya dalam mengerjakan soal ujian. Pita ini akan dibagikan setiap pagi, tertumpuk dengan manis di dalam kotak-kotak yang sudah disiapkan SKI di tiap kelas ujian, di atas meja pengawas. Ketika jam ujian berdentang, pengawas akan meminta semua siswa untuk mengambil pita dan bersiap untuk berdoa, sebelum pada akhirnya akan dibagikan pada siswa-siswa ini soal ujian beserta lembar jawabnya.
Makna gerakan ini sebenarnya sederhana dan juga penuh harap. SKI ingin menunjukkan bahsa siswa-siswa Padmanaba yang cerdas tentu saja lepas dari pengaruh kebiasaan lama mencontek yang turun temurun selalu ada di tiap generasi dan juga bahwa siswa Padmanaba siap dengan kemampuannya sendiri mengerjakan soal ujian tanpa harus ragu dan akhirnya melakukan hal yang tidak benar. Tentu saja, mereka juga berharap gerakan anti-contek ini akan semakin merebak kepada golongan terpelajar lainnya hingga pada akhirnya mencontek adalah budaya lama yang sudah punah.
Tinggalkan Komentar