Dewasa ini, gadget atau smartphone adalah barang yang sangat dibutuhkan oleh banyak golongan maupun usia. Mulai dari pegawai kantoran, wirausahawan, sampai anak – anak usia sekolah merasa harus mempunyai barang yang satu ini. Memang, gadget atau smartphone adalah peranti yang memiliki tujuan memudahkan seseorang dalam bekerja dengan berbagai fitur – fitur yang tentunya lebih canggih dari masa – masa sebelumnya. Selain itu juga ukurannya yang mayoritas mudah dibawa dan mudah pemakaiannya membuat berbagai usia ini bergantung pada gadget. Tetapi ada hal yang dilupakan oleh para orangtua yang sudah memberikan gadget kepada anaknya apalagi yang masih dibawah umur. Hal ini memudahkan anak tersebut dalam mengakses berbagai hal dengan menggunakan smartphone mereka yang terkadang dapat memuaskan mereka dengan rasa penasaran anak – anak yang tinggi.
Gadget atau smartphone memang banyak sekali manfaatnya, tetapi jika berada ditangan yang tidak tepat akan berbeda manfaatnya. Dalam kasus ini adalah anak – anak usia remaja atau balita. Kadang – kadang korban dari ganasnya smartphone ini adalah mereka – mereka yang masih dibawah umur. Sehingga perlunya perhatian dan pengertian orangtua sangat dibutuhkan dalam hal ini agar dampak negatif tersebut bisa ditanggulangi.
Pilih Sesuai Usia
Menurut www.tabloid-nakita.com, berdasarkan wawancara bersama Jovita Maria Ferliana, M.Psi., Psikolog dari RS Royal Taruma, untuk anak usia dibawah 5 tahun pengenalan gadget hanyalah sebatas pengenalan bentuk, suara, dan warna. Artinya, jangan terlalu banyak memberikan kesempatan bagi balita untuk bermain gadget.
Bagi balita, perkembangan sebaiknya dari arah sensorik – motorik, seperti halnya bermain bola, berlari, meraba. Sehingga perkembangan bisa secara optimal, berbeda halnya dengan hanya melalui gadget.
Beradaptasi dengan Zaman
Tentunya anak dapat lebih mudah mengenal dunia, lingkungan, dan keadaan sekiar mereka melalui gadget. Hal ini juga disesuaikan dengan budaya dan tempat tinggal dari si anak tersebut. Kalau anak tinggal di tempat dimana gadget adalah barang yang langka, maka kemampuan adaptif mereka akan kalah dengan yang biasa menggunakan gadget sebagai barang pencari informasi.
Batasi Waktu
Dalam hal ini, orangtua adalah seseorang yang memiliki kekuasaan dalam mengatur jumlah intensitas anak dalam bermain gadget. Orangtua harus tetap mendampingi anak dalam ber-gadget ria. Bukannya membebaskan atau terlalu kaku dalam mendampingi anak, tetapi usahakan waktu dan apa yang dilakukan anak dalam menggunakan gadget atau smartphone tetap dalam jangkauan orangtua.
Waspadai Antisosial dan Kecanduan
Masalah ini muncul ketika orangtua lepas pengawasan terhadap anaknya. Sehingga campur tangan orangtua sangat penting dalam hal ini. Tetap ingatkan hak dan kewajiban anak, terutama jika anak sudah dalam masa belajar.
Penulis: Amalia Permata Insani
Tinggalkan Komentar