Sebagaimana tugas dari seorang guru, yaitu mendidik, mengajar dan melatih, maka guru memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan segenap potensi dasar yang dimiliki siswa melalui berbagai macam cara atau metode. Membelajarkan merupakan usaha maksimal yang dilakukan guru untuk menggunakan suatu media dalam rangka melatih kemampuan siswa untuk memahami, menghayati, dan merefleksikan apa yang dia tangkap dalam kehidupan sehari hari.
Membelajarkan siswa dalam Pendidikan Agama Islam bisa menggunakan ayat ayat dalam Alquran ataupun ayat-ayat kauniyah yang berupa kejadian alam ataupun di sekitar kita. Tujuannya adalah supaya peserta didik mampu memahami sekaligus meyakini ajaran Islam melalui pengoptimalan perhatian terhadap suatu hal. Ayat kauniyah bisa digunakan guru agama untuk membuktikan penjelasan mengenai kebenaran yang telah tertulis dalam ayat ayat dalam Alquran.
Kejadian di alam semesta seringkali terlewat dalam perhatian dan penghayatan. Seperti gerhana bulan yang terjadi pada suatu malam. Peristiwa tersebut bisa saja disikapi sebagai sebuah berita dan informasi saja. Namun kejadian tersebut bisa digunakan sebagai bahan atau media untuk menguatkan peserta didik khususnya pada materi Alquran di kelas XII semester 1.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam benar benar terdapat tanda tanda bagi umat yang berfikir (ulul Albab), Yaitu orang yang mengingat Allah di saat berdiri, duduk dan berbaring, serta memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, Yaa Tuhan kami sesungguhnya tiada yang Engkau ciptakan ini sia sia. Maha suci Engkau Tuhan kami dan jauhkan kami dari siksa api neraka” (QS Ali Imron 190-191).
Pendidik memberikan tugas untuk mengamati, lalu mencari tahu asal kejadian menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik, kemudian mencari hikmah dibalik kejadian gerhana bulan tersebut. Kegiatan tersebut merupakan langkah yang bisa diambil untuk membelajarkan peserta didik. Gerhana bulan yang tidak setiap hari, ibarat peristiwa yang istimewa. Hal ini bisa dijadikan alasan mengapa peserta didik diberikan tugas mengamati gerhana bulan. Selain peristiwa siang dan malam ataupun hujan dan panas, gerhana bulan peristiwanya tidak ditemui setiap hari. Sehingga diperlukan pengagendaan kegiatan yang khusus. Bila terlewat maka konsekuensinya terlewat pula pengamatannya. Kekhususan waktu kejadian gerhana bulan pada malam dini hari menghasilkan sebuah perilaku untuk bangun di tengah malam. Guru bisa memberi tugas lain yakni melakukan salat malam dilanjutkan bermuhasabah atau refleksi terhadap kehidupan masing-masing peserta didik.
Demikianlah, belajar dari kejadian gerhana bulan bisa menimbulkan beberapa perilaku di antaranya sebagai berikut.
Melalui kejadian gerhana bulan yang merupakan salah satu ayat kauniyah Allah, seorang guru bisa membelajarkan peserta didiknya.
Kontributor: Tri Khotimah Sholikhah, S.Ag., M.Pd.I
Editor: Annisa Mayasari, S.Pd.
Tinggalkan Komentar